Arema Butuh Pemain Baru di Bek Sayap
Berita Bola Indonesia - Arema Butuh Pemain Baru di Bek Sayap! Perburuan Arema Cronus terhadap kekurangan pemain di sektor bek sayap
nampaknya akan segera berakhir. Demikian konfirmasi dari manajer umum
Arema Ruddy Widodo.
Ruddy menyatakan, menurut pelatih Suharno, seluruh komponen tim sudah lengkap. Namun, satu kekurangan di tubuh tim adalah posisi bek sayap. Sebab, jika Ahmad Alfarizi dan Benny Wahyudi tidak main, maka Thiery Gathuessi dimainkan di posisi kanan atau kiri.
Gathuessi dianggap sebagai pemain serba bisa di tiga laga Arema. Saat melawan Persijap Jepara, dia ditempatkan di sentral pertahanan bersama Victor Igbonefo. Kemudian dia dimainkan di posisi bek kanan saat melawan Persik Kediri. Posisi itu tidaklah paten. Sebab, ketika bentrok melawan Sriwijaya FC, Gathuessi menempati bek kiri.
Dari kekurangan itu, kebutuhan akan bek sayap dianggap mendesak. Sebelumnya, Arema mempertimbangkan ingin merekrut legiun asing, atau melakukan seleksi pemain baru. Namun Ruddy menyatakan, pemain yang akan datang ini sudah sangat mengenal Arema.
“Dia adalah mantan pemain Arema periode juara di tahun 2010. Pernah juga membela tim di IPL [Indonesian Premier League],” kata Ruddy memberikan teka-teki perihal siapa nama pemain itu.
Dari pilihan posisi bek saat Arema juara, selain Benny Wahyudi dan Ahmad Alfarizi, terdapat nama-nama tenar semacam Zulkifli Syukur, Hermawan, Faris Bagus Dhinata, hingga Waluyo. Melihat susunan skuat klub kontestan ISL, hanya Waluyo yang saat ini masih belum memiliki klub, meski kabarnya dia akan diperpanjang kontrak oleh tim Divisi Utama PSS Sleman.
Bisa jadi, ini adalah bentuk ketidakpuasan Arema terhadap pemain seleksi. Sebelumnya, dua pemain asing sudah mencoba peruntungan di posisi ini, namun gagal menunjukkan kemampuannya. Begitu juga dengan dua lokal yang akhirnya harus terpental. Meski sempat terdengar Arema bakal mengontrak Diogo, hingga kini isu itu menguap begitu saja.
“Standarnya untuk pemain yang akan masuk di Arema haruslah setara dengan Benny dan Alfarizi. Kalau di bawah itu, buat apa kita mengontraknya,” kata Ruddy.
Ruddy menyatakan, menurut pelatih Suharno, seluruh komponen tim sudah lengkap. Namun, satu kekurangan di tubuh tim adalah posisi bek sayap. Sebab, jika Ahmad Alfarizi dan Benny Wahyudi tidak main, maka Thiery Gathuessi dimainkan di posisi kanan atau kiri.
Gathuessi dianggap sebagai pemain serba bisa di tiga laga Arema. Saat melawan Persijap Jepara, dia ditempatkan di sentral pertahanan bersama Victor Igbonefo. Kemudian dia dimainkan di posisi bek kanan saat melawan Persik Kediri. Posisi itu tidaklah paten. Sebab, ketika bentrok melawan Sriwijaya FC, Gathuessi menempati bek kiri.
Dari kekurangan itu, kebutuhan akan bek sayap dianggap mendesak. Sebelumnya, Arema mempertimbangkan ingin merekrut legiun asing, atau melakukan seleksi pemain baru. Namun Ruddy menyatakan, pemain yang akan datang ini sudah sangat mengenal Arema.
“Dia adalah mantan pemain Arema periode juara di tahun 2010. Pernah juga membela tim di IPL [Indonesian Premier League],” kata Ruddy memberikan teka-teki perihal siapa nama pemain itu.
Dari pilihan posisi bek saat Arema juara, selain Benny Wahyudi dan Ahmad Alfarizi, terdapat nama-nama tenar semacam Zulkifli Syukur, Hermawan, Faris Bagus Dhinata, hingga Waluyo. Melihat susunan skuat klub kontestan ISL, hanya Waluyo yang saat ini masih belum memiliki klub, meski kabarnya dia akan diperpanjang kontrak oleh tim Divisi Utama PSS Sleman.
Bisa jadi, ini adalah bentuk ketidakpuasan Arema terhadap pemain seleksi. Sebelumnya, dua pemain asing sudah mencoba peruntungan di posisi ini, namun gagal menunjukkan kemampuannya. Begitu juga dengan dua lokal yang akhirnya harus terpental. Meski sempat terdengar Arema bakal mengontrak Diogo, hingga kini isu itu menguap begitu saja.
“Standarnya untuk pemain yang akan masuk di Arema haruslah setara dengan Benny dan Alfarizi. Kalau di bawah itu, buat apa kita mengontraknya,” kata Ruddy.